Sabtu, 10 Maret 2012

Badai Matahari


Badai Matahari akan menghantam Bumi, Kamis (8/3/2012) pada pukul 13.00-17.00 WIB. Badai Matahari tersebut berasal dari dua ledakan Matahari terbesar dalam 5 tahun yang terjadi pada Rabu (7/3/2012).

Ledakan Matahari digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu C, M dan X. Kelas C menunjukkan ledakan kecil, M adalah ledakan kelas menengah, sedangkan X adalah ledakan besar.  

Dua ledakan yang terjadi pada Rabu kemarin masing-masing tergolong kelas X5.4 dan X1.3. Ledakan pertama yang lebih besar terjadi pada pukul 07.02 WIB, sedangkan ledakan kedua terjadi satu jam kemudian.

Ledakan yang terjadi memecahkan rekor ledakan terbesar dalam lima tahun yang sebelumnya dipegang oleh ledakan pada 27 Januari 2012, tergolong kelas X1.7.

Sementara astronom mencatat bahwa erupsi Matahari terbesar pernah terjadi pada tahun 2003. Erupsi tergolong dalam kelas X28.

Space.com pada Rabu melaporkan bahwa pada saat ledakan terjadi, wahana Stereo-B milik NASA melihat awan partikel besar yang disebut lontaran massa korona (CME) dihasilkan dari ledakan.

Menurut pengamatan Tony Phillips, astronom yang menuliskan laporan di Spaceweather, ledakan kelas X5.4 muncul pada bintik Matahari AR1429. Sebelumnya, bintik ini jugalah yang menyebabkan ledakan pada Minggu (5/3/2012).

Badai Matahari yang menghantam Bumi hari ini bisa menyebabkan munculnya aurora. Fenomena ini bisa dinikmati oleh warga Bumi yang berada di wilayah lintang tinggi, misalnya Amerika Utara.

Yang perlu diwaspadai, badai Matahari bisa mengakibatkan perubahan pada lapisan ionosfer di atmosfer Bumi sehingga mengganggu komunikasi radio.

Badai Matahari, jika tak diantisipasi, juga berpotensi mengakibatkan padamnya listrik. Tahun 1989, listrik di wilayah Quebec, Kanada, padam akibat badai Matahari.

Selain itu, badai Matahari juga berpotensi mengakibatkan gangguan koneksi internet. Badai juga bisa berdampak pada gangguan sistem perbankan.

Meski demikian, badai Matahari tidak mengakibatkan peningkatan suhu Bumi dan cuaca ekstrem. Badai Matahari juga tidak akan menyebabkan kepunahan makhluk hidup di Bumi alias kiamat. Jadi, tak perlu panik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar